Minggu, 08 Mei 2016

PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

      Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya. Dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan dimasyarakat. Upaya dimaksud juga menjadi tangung jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas.

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN 

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah, strategi dasar promosi kesehatan adalah (1) Pemberdayaan, (2) Bina Suasana dan (3) Advokasi serta dijiwai semangat (4) Kemitraan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas, strategi promosi kesehatan di puskesmas juga mengacu pada strategi dasar tersebut dan dapat dikembangkan sesuai sasaran, kondisi puskesmas dan tujuan dari promosi tersebut 


SUMBER DAYA PROMOSI KESEHATAN
 

Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelengaraan promosi kesehatan di puskesmas adalah tanaga, sarana-prasarana dan dana atau anggaran. Standar tenaga khusus promosi kesehatan di puskesmas menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah adalah sebagai berikut: KWALIFIKASI JUMLAH KOPETENSI UMUM SDM kesehatan minimal D3 kesehatan+minat & bakat dibidang promosi 1 orang 1. Membantu tenaga kesehatan lain merancang pemberdayaan kesehatan 2. Melakukan binasuasana & advokasi Standar sarana-prasarana promosi kesehatan puskesmas minimal sebagai berikut: NO JENIS SARANA-PRASARANA JUMLAH 1 Flipcharts & stand 1 set 2 LCD Projector 1 buah 3 Amplifier & wireless microphone 1 set 4 Kamera foto 1 buah 5 Megaphon/Public Address System 1 set 6 Portable Generator 1 buah 7 Tape/casset recorder/player 1 buah 8 Papan Informasi 1 buah Pada unsur pendanaan promosi kesehatan puskesmas memang tidak ditentukan standarnya, tetapi puskesmas/dinas kesehatan diharapkan menyediakan anggaran yang cukup untuk melaksanakan kegiatan promosi kesehatan di puskesmas


KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS 

Promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas, dengan perincian sebagai berikut: 
 A. Di Tempat Pendaftaran Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 
  1. Alur pelayanan puskesmas
  2. Jenis pelayanan kesehatan 
  3. Denah poliklinik Informasi masalah kesehatan yang menjadi issu pada saat itu
  4.  Peraturan kesehatan seperti; dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain. 
  5. Petugas memberikan salam dan sambutan yang menyenangkan pada pengunjung puskesmas dengan baik. 
B. Di Poliklinik Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 
  1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan pasien tentang penyakit & obatnya. 
  2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet). 
  3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, peutaran film, pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut. 
C. Di Ruang Pelayanan KB & KIA Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 
  1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan pasien tentang penyakit & obatnya serta pelayanan lain yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui maupun alat kontra sepsi.
  2.  Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet) khususnya masalah penyakit pada bayi, anak dan seputar kehamilan, persalinan dan lain sebagainya termasuk informasi tentang Keluarga Berencanan (KB). 
  3.  Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi dan anak, pentingnya memeriksakan kehamilannya secara teratur, tablet Fe bagi ibu hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain sebagainya. 
D. Di Ruang Perawatan Inap Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 

  1. Di tempat tidur Dilakukan oleh petugas di tempat tidur kepada pasien yang masih belum dapat atau masih belum bisa meninggalkan tempat tidurnya, akan lebih efektif apabila menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit kalimatnya dan atau alat peraga yang tepat lainnya. 
  2. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) Dilakukan dengan peminjaman bahan2 bacaan dan atau bedside health promotion dengan cara patugas membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi kesehatan. 
  3. Penyuluhan berkelompok Dilakukan kepada pasien atau keluarga dikumpulkan pada suatu tempat (misalnya aula) dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku sekaligus menjadi salah satu media sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi (misalnya dihalaman puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat peraga atau media promosi yang bersifat menghibur seperti simulasi atau permainan. Media yang bisa digunakan antara lain; flipchart, poster, standing banner,laptop, LCD projector dan lain sebagainya. 
  4.  Pemanfaatan ruang tunggu Ruang tunggu yang memadahi sangatlah cocok untuk digunakan sebagai sarana untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di dalam ruang tunggu juga perlu disediakan berbagai media promosi seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio, TV dan media lain.
  5.  Pendekatan keagamaan Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka agama dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdo’a sesuai keyakinan agamanya, menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan membimbing membacanya atau membuat acara keagamaan yang dilakukan secara personal maupun kelompok. Frekwensinya bisa bersifat harian, mimgguan atau bulanan secara rutin.
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS

Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS dengan pengorganisaian masyarakat. Pelaksanaan promkes diluar gedung dilaksanakan puskesmas bekerjasama dengan berbagai fihak potensial melalui metode advokasi, binasuasana, gerakan pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan dengan kegiatan sebagai berikut: 
A. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu 
B. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP PKK, karang taruna, posyandu,     SBH, majlis taklim dan lain sebagainya) 
C. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas) seperti kelompok kesenian tradisional dan lain sebagainya 
 D. Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui: 
1. Kunjungan rumah 
2. Pemberdayaan berjenjang 
3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


http://dinkes.bantulkab.go.id/berita/304-promosi-kesehatan-di-puskesmas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar